Saat ini pencemarah udara telah menjadi salah satu masalah lingkungan paling mendesak yang dihadapi oleh masyarakat. Berbagai faktor berkontribusi terhadap masalah ini, salah satunya ialah industri yang memainkan peran signifikan dalam menghasilkan polusi udara. Diantaranya sektor industri pembangkit listrik, manufaktur dan lainnya
Tentunya pencemaran udara memiliki dampak berbahaya terhadap kesehatan manusia, lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Sebelum kita mengenal dampak pencemarannya, mari kenali lebih dahulu parameter pencemar udara yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan P.14/MENLKH/SETJEN/KUM.1/7/2020 tentang Indeks Standar Pencemar Udara. ISPU adalah angka satuan angka yang menggambarkan kondisi mutu udara di lokasi tertentu, yang didasarkan terhadap kesehatan manusia dan mahkluk hidup lainnya.
Parameter Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
- Sulfur Dioksida (SO2)
- Partikulat (PM10 dan PM2.5)
- Nitrogen Oksida (NOX)
- Karbon Monoksida (CO)
Dampak Pencemaran Udara
Dampak pencemaran udara terhadap lingkungan tentunya memiliki konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang yang memengaruhi ekosistem, perubahan iklim dan kualitas kehidupan. Berikut adalah dampak utama pencemaran udara terhadap lingkungan :
- Hujan Asam
Hujan asam terbentuk ketika sulfur dioksida dan nitrogen oksida bereaksi dengan uap di atmosfer sehingga membentuk asam silfat dan asam nitrat. Kedua bentuk asam tersebut akan tercuci dan terlarut dalam hujam, yang berakibat pada buruknya mutu kualitas air hujan. Tentunya hujan asam akan menimbulkan kerusakan terhadap ekosistem danau dan tanah, sehingga menyebabkan perubahan pH, acidification yang memengaruhi kelangsungan hidup mikroorganisme tanah. Selain itu, hujan asam dapat menimbukjan kerusakan terhadap bangunan maupun benda yang memiliki material logam hingga terjadi korosi.
- Perubahan Iklim
Gas rumah kaca seperti sulfur dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4) yang dilepaskan ke atmosfer dapat memerangkap panas dan menyebabkan pemanasan global. Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat konsekuensi perubahan iklim seperti kenaikan suhu global, baiknya permukaan laut dan cuaca ekstrem.
- Pencemaran Udara oleh Partikulat
Partikulat halus (PM10 dan PM2.5) memberikan dampak terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Partikulat ini dapat mengendap di tanah dan air, menutupi daun dan mengganggu proses fotosintesis.
Pencemaran udara memiliki dampak luas terhadap kesehatan manusia, serta memengaruhi berbagai asepek kehidupan, termasuk kesehatan pernapasan, kardiovaskular, dan risiko kanker. Dampak tersebut dapat menyerang semua jenis kalangan mulai dari anak – anak, lansia dan individu yang berada dekat dengan sumber pencemar udara.
Mitigasi Pencemaran Udara
Untuk mengurangi dampak pencemaran udara, berbagai strategi dapat diterapkan antara lain :
- Teknologi Bersih (Baghouse Filter, Wet Scrubber, dan Cyclone)
- Regulasi
Penjelasan terkait Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 dan ketetapan baku mutu yang terlah diatur dalam Permen LH Nomor 13 tahun 2009.
- Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Masyarakat perlu mendapatkan pengetahuan dan training mengenai dampak pencemaran udara dan mendukung industri yang menerapkan praktik ramah lingkungan.