Laboratorium Aman, Penelitian Lancar: Peran Sentral Pelatihan K3 dalam Mitigasi Risiko

Laboratorium merupakan tempat kerja yang unik dengan tingkat risiko yang tinggi. Berbagai bahaya mengintai, mulai dari paparan bahan kimia berbahaya, risiko kebakaran, hingga potensi kecelakaan akibat penggunaan peralatan yang tidak tepat. Meskipun telah dilakukan upaya identifikasi dan pengendalian risiko, dinamika laboratorium memungkinkan munculnya bahaya baru yang tak terduga. Beberapa faktor yang dapat memicu munculnya bahaya baru di laboratorium antara lain:

  • Penggunaan Bahan Kimia Baru: Pengenalan bahan kimia baru dengan sifat dan risiko yang belum sepenuhnya dipahami dapat menimbulkan bahaya tak terduga.
  • Perubahan Prosedur Kerja: Modifikasi prosedur kerja yang tidak diiringi dengan penilaian risiko yang memadai dapat menciptakan risiko baru.
  • Kerusakan atau Kegagalan Peralatan: Peralatan laboratorium yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menjadi sumber bahaya.
  • Kesalahan Manusia: Human error seperti ketidakpatuhan terhadap prosedur kerja atau penggunaan APD yang tidak tepat juga dapat menimbulkan risiko.

Oleh karena itu, identifikasi dan verifikasi bahaya harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa semua risiko yang ada telah teridentifikasi dan terkendali. Selain itu, penting juga untuk memiliki sistem pelaporan insiden yang efektif agar bahaya baru dapat segera diidentifikasi dan ditangani.

Training K3 Laboratorium Bersertifikat BNSP: Investasi Penting untuk Keselamatan

Pelatihan K3 Laboratorium bersertifikat BNSP bukan hanya sekadar kewajiban, melainkan investasi penting untuk melindungi pekerja, lingkungan, dan aset perusahaan. Pelatihan ini membekali pekerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja dengan aman di laboratorium.

Berikut 11 unit kompetensi yang harus dikuasai oleh petugas K3 laboratorium berdasarkan SKKNI 38/2019 dan SKKNI 200/2016:

  1. Merancang Strategi Pengendalian Risiko K3 Laboratorium Uji: Mampu menganalisis potensi bahaya dan merancang strategi pengendalian yang efektif.
  2. Merancang Sistem Tanggap Darurat Laboratorium Uji: Mampu mengembangkan prosedur tanggap darurat yang terstruktur dan mudah dipahami.
  3. Melakukan Komunikasi K3 Laboratorium Uji: Mampu menyampaikan informasi K3 secara efektif kepada seluruh pekerja laboratorium.
  4. Mengelola Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Laboratorium Uji: Mampu memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium.
  5. Mengelola Tindakan Tanggap Darurat Laboratorium Uji: Mampu mengkoordinasikan dan melaksanakan tindakan tanggap darurat saat terjadi kecelakaan.
  6. Mengelola Alat Pelindung Diri (APD) Laboratorium Uji: Mampu memilih, menggunakan, dan merawat APD yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan bahaya yang ada.
  7. Mengelola Sistem Dokumentasi K3 Laboratorium Uji: Mampu mengelola dokumen K3 secara sistematis dan terstruktur.
  8. Menerapkan Manajemen Risiko K3 Laboratorium Uji: Mampu mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko K3 di laboratorium secara berkelanjutan.
  9. Mengembangkan Rencana Pengendalian Risiko K3 Laboratorium Uji: Mampu menyusun rencana pengendalian risiko yang komprehensif dan efektif.
  10. Menentukan Posisi Penempatan Peralatan K3 Laboratorium Uji: Mampu menentukan lokasi penempatan peralatan K3 yang tepat dan strategis.
  11. Menempatkan Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium Uji: Mampu memastikan ketersediaan dan kelayakan peralatan K3 di laboratorium.

Dengan menguasai 11 unit kompetensi ini, petugas K3 laboratorium dapat berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan laboratorium. Mereka akan mampu mengidentifikasi bahaya potensial, menerapkan langkah-langkah pengendalian yang tepat, dan merespons secara efektif jika terjadi kecelakaan.PSilahkan daftarkan diri anda. Info lebih lanjut Klik Disini

Referensi :

SKKNI 38/2019 Personil K3

SKKNI 200/2016 Analis Kimia

Open chat
Hello 👋
Can we help you?